Senin, 02 Mei 2016

GALAU MODE ON : ANTARA MARTUMPOL ATAU TIDAK

Selamat sore kalian yang mungkin secara kebetulan ataupun secara sengaja alias kepo lagi nge-buka blog saya ini...

Pasti langsung penasaran dengan judul nya yang galau mode on...

Eits, eits, jangan senang dulu yaa...
saya galau bukan lagi berantam sama pacar loh... (Sebenarnya pembukaan ku kali ini sok oke bgt sumpah..)

Oke, jadi begini pemirsa...
seperti di postingan blog saya sebelumnya tentang menikah..
saya lagi bingung banget...
Kita ini 2 keyakinan yang berbeda dalam satu nama Tuhan yang sama.
Dia katolik dan aku protestan HKBP...

Nah jadi masalahnya adalah, di Katolik mereka tidak mengenal kata Martumpol atau bisa di katakan pertunangan dalam bahasa umum nya... sedangkan di hkbp, kita memiliki tradisi Martumpol..

Nah buat yang belum tau martumpol, silakan buka link http://rumametmet.com/2008/06/10/apakah-itu-martumpol/

Nah di awalnya kan, kita berdua ini gak gampang untuk dapat restu orang tua, khususnya mama ku...
dia sedikit keberatan kalau aku harus pindah ke katolik..
Nah, inti nya jadi gini, mama ku merasa kalau di katolik, maka gak akan adalah itu si Martumpol itu.
Setelah aku diskusi panjang lebar sama pacar ku, tanya sana tanya sini, akhirnya ku dapatlah sebuah jawaban yang sedikit membuat mama ku lega dan mulai merestui hubungan kami...
Aku sampaikan ke beliau, bahwa kalau memang mau ada Martumpol, katolik gak masalah, silakan adakan di hkbp, nanti pemberkatan nya di katolik...

Oke, masalah selesai ya...
Kita berdua bisa pacaran dengan aman karena direstui orang tua...

Nah selanjutnya, sampai lah benar-benar ke saat yang memang kita udah mulai serius membicarakan rencana ini dan dengan intensitas frekuensi yang sering pula.

Setelah kita pikir-pikir kembali, melihat dari sisi baik buruk nya, pentimg tidak nya, harus atau tidak harusnya, maka aku dan pacar mu memutuskan sepertinya tidak akan Martumpol..
Karena jujur aja, itu sih dengar-dengar hanyalah budaya HKBP, bukan budaya batak (Maaf kalau salah informasi ya guys, plis jangan di bully.. hiikkzz...)
Jadi aku berfikir, ngapain sih harus pakai tunangan segala, harus 2x pesta, harus 2x ngundang saudara (walau sebenarnya di martumpol hanya keluarga inti aja, tapi tetap aja banyak, you know lah moto orang batak, banyak anak banyak rejeki pasti semua nya keluarga besar dong dan kudu diundang demi menghindari gak ditegur sapa seumur hidup)
Kalian yang orang batak tau juga dong, untuk ngadain pesta adat, mau di bilang yang sederhana sekalipun tetap memakan biaya yang besar...
Sebenarnya bukan masalah besar nya nominal ya (walau itu sedikit banyak menjadi pertimbangan) tapi lebih kepada Mubazir nya...
Mendingan uang nya buat dp rumah, atau buat pesta adat dan resepsi nya, atau hanimun, dsb..

PERMASALAHAN NYA ADALAAAAAAAHHHHHH...... (Idupin musik gebukan drum yang menegangkan) Mama ku kekeuh harus ada martumpol....!!!! (Omaygosh)

Nah yauda aku dan pacar rembukan lagi, diskusi lagi, akhirnya yauda kita mencoba tetap akan adain martumpol...

Lega dong..??? Belum pemirsaaaaahhhh....!!!!!

Nah, orang tua pacar sekarang yang malah gak setuju...
Mereka mengatakan buat apa buang-buang duit di martumpol, kan katolik gak kenal apa itu martumpol dan mereka gak setuju...

(di adegan ini serius saya mau nangis waktu dengarnya dari pacar saya nyampaikan kabar itu)

Aku cuma diam mencoba menenangkan diri, karena takut salah ngomong juga...

Di sisi lain mama saya juga ngomel dan mengungkit perkataan saya di awal kami pacaran bahwa bisa di adakan martumpol...

Berbie pusing pemirsah...

Sampai pada saat saya nulis blog ini, saya dan pacar belum menemukan jalan keluar yang terbaik..
Pacar mencoba menguatkan hati saya, dengan menyuruh saya untuk selalu berdoa agar hubungan kami diberkati dan di mudahkan segala rencana baik kami...

Galau adek bang, galaaauuuu...

Semoga cepat ada jalan keluar ya Tuhan, Amin...